Goodrich (2024): Komedi Menyentuh dan Menghangatkan Hati

Goodrich (2024)

retroconference.orgGoodrich (2024): Komedi Menyentuh dan Menghangatkan Hati. Film “Goodrich” (2024), yang di sutradarai oleh Hallie Meyers-Shyer, menghadirkan kisah seorang pria kaya yang harus menghadapi kenyataan pahit tentang keluarganya. Di bintangi oleh Michael Keaton sebagai Andy Goodrich, seorang pemilik galeri seni butik di Los Angeles, film ini membawa penonton pada perjalanan emosional yang penuh kejutan. Meskipun memiliki semua yang di inginkan oleh orang kaya — rumah besar, galeri seni yang sukses, dan pembantu rumah tangga yang mengurus anak-anaknya — hidup Andy jauh dari sempurna. “Goodrich” bukan sekadar komedi ringan, tetapi juga kisah tentang pertumbuhan pribadi, penyesalan, dan ikatan keluarga yang tak terduga.

Cerita dan Karakter Utama

Goodrich (2024)

Di tengah kehidupan mewahnya, Andy Goodrich menerima kabar mengejutkan dari istrinya, Naomie (Laura Benanti). Naomie memberi tahu bahwa ia baru saja masuk ke pusat rehabilitasi untuk mengatasi kecanduan obat resep yang selama ini tidak diketahui Andy. Kaget dan bingung, Andy kini harus mengurus kedua anak kembarnya, Mose (Jacob Kopera) dan Billie (Vivien Lyra Blair), yang masih kecil, tanpa bantuan istrinya. Dengan Naomie pergi selama sembilan puluh hari, Andy terpaksa menghadapi kenyataan bahwa ia telah lama mengabaikan keluarganya.

Film ini tidak hanya bercerita tentang seorang suami yang buruk, tetapi juga tentang seorang pria yang akhirnya mulai belajar bagaimana menjadi ayah yang baik. Ketika menghadapi masalah pribadi dan profesional, Andy mulai merasakan beban tanggung jawabnya. Di satu sisi, galeri seni miliknya hampir bangkrut, dan di sisi lain, ia harus berurusan dengan tagihan yang terus menumpuk serta sekolah swasta anak-anaknya yang menuntut pembayaran. Meski begitu, film ini menyajikan momen-momen emosional yang mengharukan, dengan karakter-karakter yang berkembang melalui proses belajar dan pertumbuhan.

Pemeran dan Penampilan yang Menawan

Michael Keaton, yang di kenal dengan peran-perannya yang penuh emosi, berhasil memerankan Andy sebagai pria yang menyadari kekurangannya, namun tetap berusaha untuk memperbaiki diri. Keaton memerankan Andy dengan penuh nuansa, menunjukkan bahwa meskipun ia bukan tipe suami dan ayah yang ideal, ia tetap bisa menarik simpati penonton. Keaton memberi Andy dimensi yang lebih manusiawi, dengan menggambarkan penyesalan dan usaha tulusnya untuk memperbaiki hubungan dengan anak-anaknya.

Mila Kunis juga tampil cemerlang sebagai Grace, putri Andy dari pernikahan pertama, yang merasa kecewa dengan ayahnya. Perannya memberikan kedalaman pada karakter yang mungkin terkesan kurang berkembang. Grace mengingatkan penonton bahwa bahkan ketika kita berusaha memperbaiki kesalahan, ada luka lama yang sulit untuk sembuh. Kunis berhasil menampilkan kekecewaan dan kerinduan akan hubungan yang lebih baik dengan ayahnya.

Baca Juga:  Fantastic Beasts: Menjelajahi Dunia Magis yang Terlupakan

Selain itu, ada pula peran Michael Urie sebagai Pete, seorang ayah gay dari teman sekelas anak-anak Andy. Meskipun karakter Pete lebih berfungsi sebagai alat untuk menunjukkan kebaikan hati Andy, Urie tetap berhasil menghadirkan nuansa kehangatan dalam pertemanan mereka.

Pesan dan Tema yang Menghangatkan Hati

Meskipun banyak film komedi yang mengangkat tema keluarga, “Goodrich” berhasil menawarkan pendekatan yang lebih segar. Film ini tidak hanya mengandalkan humor ringan, tetapi juga menyelipkan pesan mendalam tentang pentingnya keluarga dan tanggung jawab. Andy, yang sebelumnya lebih memilih untuk mengabaikan anak-anak dan istrinya demi kariernya, perlahan mulai menyadari bahwa hubungan keluarga lebih penting daripada kesuksesan materi.

Pencapaian terbesar film ini adalah kemampuannya untuk membuat penonton merasa hangat di dalam hati. Meskipun ada momen-momen sentimental yang terasa agak berlebihan, film ini tidak pernah kehilangan pesona. Dari adegan yang penuh tawa hingga momen yang mengharukan, “Goodrich” berhasil menggabungkan komedi dan drama dengan cara yang menyentuh. Bahkan di bagian akhir film, yang menampilkan beberapa pidato menyentuh, kita tidak bisa menahan diri untuk tidak merasa emosional.

Kelemahan dan Kekurangan

Meski film ini banyak memberikan momen yang mengharukan, ada beberapa kekurangan yang perlu di catat. Salah satunya adalah beberapa karakter seperti Pete yang terasa lebih sebagai alat untuk mengembangkan cerita ketimbang karakter yang utuh. Beberapa lelucon yang di sampaikan juga terkesan tidak begitu relevan dengan cerita, seperti humor IDF yang terasa agak di paksakan. Selain itu, penggunaan musik terkadang terdengar klise dan terlalu dramatis.

Namun, meskipun ada beberapa kekurangan, hal itu tidak mengurangi kualitas keseluruhan film ini. Kekuatan utama “Goodrich” terletak pada di namika keluarga yang di perlihatkan dan bagaimana karakter-karakternya saling mendukung satu sama lain meskipun ada kesalahan di masa lalu.

Kesimpulan

“Goodrich” (2024) adalah sebuah film yang berhasil memadukan komedi dan drama dengan cara yang menghangatkan hati. Di bintangi oleh Michael Keaton dan di dukung oleh penampilan cemerlang Mila Kunis serta aktor lainnya. Film ini menyuguhkan perjalanan emosional seorang pria kaya yang belajar menjadi ayah yang lebih baik. Meskipun ada beberapa momen yang terasa klise. Kekuatan film ini terletak pada cara ia menggambarkan hubungan keluarga yang tulus dan penuh kasih. “Goodrich” adalah jenis film komedi dewasa yang dapat di nikmati berulang kali. Dengan momen-momen yang membuat kita tersenyum dan meneteskan air mata.