retroconference.org – Sinopsis Strange Darling: Thriller Psikologis dengan Plot Twist. Film Strange Darling yang disutradarai oleh JT Mollner kini sedang ramai dibicarakan oleh para penggemar film horor. Rilis pada 23 Agustus, film ini sejak awal sudah dipromosikan sebagai salah satu film yang “lebih baik ditonton tanpa tahu apa-apa sebelumnya”. Dengan gaya bercerita yang berbeda, Strange Darling berjanji memberikan pengalaman sinematik yang penuh kejutan bagi para penontonnya.
Cerita dan Karakter dalam Strange Darling
Strange Darling bercerita tentang hari terakhir dari perjalanan panjang seorang pembunuh berantai yang telah beraksi selama bertahun-tahun. Dibintangi oleh Willa Fitzgerald dan Kyle Gallner, film ini mengangkat tema klasik “kucing-dan-tikus” yang membalikkan ekspektasi penonton secara dramatis.
Dalam film ini, tokoh utama tidak diberi nama, hanya disebut sebagai “The Lady” dan “The Demon”. Penonton diajak menyelami hubungan yang terlihat seperti cerita pembunuh pria yang mengincar korban wanita. Namun, sepanjang jalan, petunjuk-petunjuk kecil mulai mengungkapkan bahwa semuanya tidak seperti yang terlihat.
Plot Twist Mengejutkan: The Lady Adalah Sang Pembunuh
Plot twist besar muncul setelah satu jam pertama film, mengungkap bahwa The Lady sebenarnya adalah pembunuh berantai yang di kenal sebagai “The Electric Lady”. Cerita di bangun sedemikian rupa agar terlihat bahwa The Demon-lah yang menjadi sosok jahat. Namun, pada kenyataannya, The Lady adalah seorang pembunuh yang sangat berbahaya dan mengincar The Demon untuk alasan yang lebih kelam.
Dalam beberapa adegan intens, termasuk adegan peran permainan non-konsensual, penonton di biarkan bingung apakah yang terjadi adalah kekerasan seksual atau hanya bagian dari peran. Hal ini semakin mempertegas alur cerita yang memancing emosi.
Konfrontasi Terakhir Antara The Lady dan The Demon
Cerita mencapai puncaknya ketika The Lady dan The Demon terjebak di sebuah kamar motel. The Lady menyuntikkan obat ke The Demon untuk mencegahnya pergi, lalu mengukir inisial “EL” di dadanya. Namun, saat dia mencoba membunuhnya, The Demon berhasil melawan dan memaksa The Lady melarikan diri.
Setelah itu, The Lady melakukan serangkaian pembunuhan brutal terhadap orang-orang yang berusaha membantunya. Dalam sebuah twist yang mencengangkan, The Lady mengaku memiliki kemampuan misterius untuk melihat “iblis” dalam diri orang lain, yang di duga menjadi alasan di balik aksinya. Alasan ini tidak pernah di jelaskan secara mendalam, tetapi memberikan sedikit justifikasi pada tindakan sadisnya.
Akhir Tragis The Electric Lady
Kejahatan The Electric Lady berakhir ketika seorang pengemudi acak menjemputnya di tepi jalan, lalu menembaknya sebelum ia sempat menyerang. Berbeda dari film horor klasik, akhir cerita Strange Darling tidak menawarkan jawaban definitif tentang motif karakter utama. Sebaliknya, film ini mengajak penonton merenung tentang tema gender, kekerasan, dan persepsi moralitas.
Analisis dan Pesan di Balik Strange Darling
Strange Darling menantang stereotip dan persepsi tentang peran gender serta korban dan pelaku dalam film thriller. Dalam sebuah adegan, The Lady berbicara tentang bahaya yang sering di hadapi perempuan ketika melakukan hubungan santai dengan laki-laki. “Kami mencintai seks bebas. Kami hanya ingin tahu bahwa pembunuhan tidak di sajikan sebagai hidangan sampingan,” katanya, sebuah komentar yang menyoroti realitas dan ketakutan yang di hadapi perempuan dalam interaksi sehari-hari.
Meski film ini terlihat menyentuh beberapa isu berat, JT Mollner menyatakan bahwa Strange Darling di rancang sebagai pengalaman sinematik yang penuh kejutan. Tujuan utamanya adalah memberikan hiburan yang tidak terduga bagi penonton, dengan cerita yang membelok dari aturan standar dalam film horor psikologis.
Strange Darling adalah film yang akan membuat penonton berpikir dan merasa terguncang. Bagi pecinta genre thriller psikologis, film ini memberikan nuansa yang segar dengan karakter utama wanita yang kompleks dan penuh kelemahan, sebuah representasi yang jarang di temui di film-film konvensional.